[fiksimini] LULUS – Alam kubur mendadak ramai. Ada aksi corat-coret kain kafan karena lulus menjawab pertanyaan malaikat.

[fiksimini] LULUS – Alam kubur mendadak ramai. Ada aksi corat-coret kain kafan karena lulus menjawab pertanyaan malaikat.

[Fiksimini] SALAH SANGKA – Pada malam pertamanya, ia mengira istrinya memelihara ular dan melingkarkannya di perut. Ternyata itu lemak perutnya.

[Fiksimini] SALAH SANGKA – Pada malam pertamanya, ia mengira istrinya memelihara ular dan melingkarkannya di perut. Ternyata itu lemak perutnya.

[fiksimini] JUAL BELI – “Apa pekerjaanmu?” … “Jual Beli”… “Wah, bagus. Apa komoditinya?”… “Celana dan beras. Aku menjual celana untuk membeli beras”

[fiksimini] JUAL BELI – “Apa pekerjaanmu?” … “Jual Beli”… “Wah, bagus. Apa komoditinya?”… “Celana dan beras. Aku menjual celana untuk membeli beras”

[fiksimini] DONGENG ABADI – Kelinci menantang si Kura-kura. Katanya: “Ayo kita berlomba lari lagi. Kali ini kau pasti kalah. Takkan kuulangi kesalahan nenek moyangku!”. Kura-kura menjawab santai; “Aah, Kelinci kecil yang lucu, coba kau pikirkan, pernahkah alur cerita dalam dongeng kuno bisa berubah?”

[fiksimini] DONGENG ABADI – Kelinci menantang si Kura-kura. Katanya: “Ayo kita berlomba lari lagi. Kali ini kau pasti kalah. Takkan kuulangi kesalahan nenek moyangku!”. Kura-kura menjawab santai; “Aah, Kelinci kecil yang lucu, coba kau pikirkan, pernahkah alur cerita dalam dongeng kuno bisa berubah?”

[fiksimini] TERBALIK – Jutaan perokok di dunia terkena mantra sihir ‘terbalik’. Bibir mereka melepuh karena terbalik menghisap rokoknya.

[fiksimini] TERBALIK – Jutaan perokok di dunia terkena mantra sihir ‘terbalik’. Bibir mereka melepuh karena terbalik menghisap rokoknya.

[fiksimini] SMS – Jempol tangan kanan Inem hilang, ikut terkirim bersama SMS untuk pacarnya yang di kampung. Kini keypad HPnya basah oleh darah.

[fiksimini] SMS – Jempol tangan kanan Inem hilang, ikut terkirim bersama SMS untuk pacarnya yang di kampung. Kini keypad HPnya basah oleh darah.

[fiksimini] BAPAK – Pada hari pemakaman Bapak, Ibu menghiburku dengan mengenalkanku pada seorang pria. Ia seusia almarhum Bapak, tatapannya lembut padaku. Kata Ibu: “Jangan terlalu bersedih, Nduk. Karena dialah sebenarnya Bapak kandungmu”

[fiksimini] BAPAK – Pada hari pemakaman Bapak, Ibu menghiburku dengan mengenalkanku pada seorang pria. Ia seusia almarhum Bapak, tatapannya lembut padaku. Kata Ibu: “Jangan terlalu bersedih, Nduk. Karena dialah sebenarnya Bapak kandungmu”

[fiksimini] PENJARA – Kartini sedih sekali, katanya “Dulu, kubebaskan mereka dari penjara kebodohan. Kini mereka terpenjara dalam mode, fashion, dan rok mini…”

[fiksimini] PENJARA – Kartini sedih sekali, katanya “Dulu, kubebaskan mereka dari penjara kebodohan. Kini mereka terpenjara dalam mode, fashion, dan rok mini…”

[fiksimini] COMFORT ZONE – Suatu pagi di bulan April, Tini berdandan cantik dengan kain panjang dan kebaya putih. “Cantik sekali Kau hari ini, Tin? Mengapa tiba2 Kau tampil dengan kebaya?” tanya Tono suaminya. “Ah, Aku hanya ingin meninggalkan daster bau terasi itu. Aku akan meninggalkan comfort zone” jawab Kartini mesra. Ada bintang di matanya.

[fiksimini] COMFORT ZONE – Suatu pagi di bulan April, Tini berdandan cantik dengan kain panjang dan kebaya putih. “Cantik sekali Kau hari ini, Tin? Mengapa tiba2 Kau tampil dengan kebaya?” tanya Tono suaminya. “Ah, Aku hanya ingin meninggalkan daster bau terasi itu. Aku akan meninggalkan comfort zone” jawab Kartini mesra. Ada bintang di matanya.

[fiksimini] FRUSTASI – Setiap kali hujan, Guntur merasa putus asa. Katanya: “Seumur hidup aku selalu kalah cepat oleh Kilat. Aku ingin bunuh diri saja…”

[fiksimini] FRUSTASI – Setiap kali hujan, Guntur merasa putus asa. Katanya: “Seumur hidup aku selalu kalah cepat oleh Kilat. Aku ingin bunuh diri saja…”