“Darimana adik lahir?”
“Kok mama nggak punya penis?”
“Kenapa penisku kadang membesar?”
“Mama, celana dalamku berdarah…”
“Bagaimana caranya sel sperma bisa berenang untuk bertemu sel telur?”
Bagaimana reaksi kita ketika mendapat pertanyaan semacam itu? Terkejut, malu, atau bahkan menyuruh anak untuk diam? Berbagai reaksi negatif kerap kita tunjukkan ketika kita merasa tidak siap menghadapi pertanyaan-pertanyaan seputar pengetahuan seks ini. Lalu, bagaimana sebaiknya kita menjawab pertanyaan buah hati tercinta? Bagaimana kita membuka diskusi dengan anak-anak untuk menyampaikan pendidikan seks? Bagaimana kita berkomunikasi secara efektif dengan anak membahas masalah ini sesuai dengan usia dan tingkat pemahaman anak?
Orang tua adalah sumber informasi yang utama bagi anak. Maka seyogyanya orang tua mempersiapkan diri, membekali diri dengan pengetahuan yang benar mengenai persoalan seks, termasuk belajar dari pengalaman orang tua lain dalam memberikan pendidikan seks kepada anaknya.
Kami mengundang teman-teman sekalian untuk berbagi dan menulis kisah menariknya dalam topik Memberikan Pendidikan Seks pada Anak dan Remaja lalu mengirimkan naskahnya pada kami untuk diterbitkan dalam bentuk antologi. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk berbagi pengalaman mengenai pendidikan seks untuk anak serta remaja. Berikut ini adalah persyaratannya:
- Kisah yang ditulis berdasarkan pengalaman nyata. Boleh pengalaman pribadi bersama anak atau atau keponakan. Sepanjang yang bersangkutan tidak keberatan untuk ditulis kisahnya, nama boleh disamarkan.
- Naskah menceritakan pengalaman menarik seputar memberikan pendidikan seks untuk anak dengan kategori usia:
– 1-5 thn : balita
– 5-13 thn : anak-anak
– 13-16 thn : remaja awal
– 16-18 thn : remaja akhir
- Topik tulisan dapat dipilih mengenai:
– Konsep aurat
– Perbedaan perempuan dan laki-laki
– Pengenalan alat reproduksi
– Menjadi Dewasa
i. Haid
ii. Mimpi basah
– Peristiwa kelahiran
– Peristiwa kehamilan
– Adab pergaulan dengan lawan jenis
– Dan lain-lain seputar pendidikan seks untuk anak
- Naskah inspiratif, menarik, dan unik. Dipersilakan menuliskan sumber referensi dan pustaka.
- Naskah ditulis dalam format:
a. Panjang tulisan 3-6 halaman ukuran A4,
b. Font: Times New Roman ukuran 12, 1,5 spasi
- Naskah dalam bentuk attachment file .docx atau .doc dikirimkan ke: antologi.pendidikan.seks.anak@gmail.com
- Batas waktu pengiriman: 1 Juli 2010.
- Menyertakan biodata singkat mengenai penulis dan anak yang diceritakan dalam tulisan maksimal 200 kata.
- Naskah terlebih dahulu akan dibaca-baca serta diseleksi. Naskah yang terpilih akan diberikan ke editor untuk diedit.
- Naskah yang terpilih akan diumumkan paling lambat minggu kedua Agustus 2010.
- Naskah yang terpilih akan mendapat bukti terbit dan mendapat honor / royalti (kesepakatan mengenai imbalan ini akan disampaikan secara pribadi kepada penulis yang naskahnya terpilih untuk diterbitkan)
Kami menunggu kisah menarik teman-teman sekalian, dan jika berkenan mohon Teman-teman dapat menyebarkan undangan ini. Terimakasih dan Selamat menulis .
Salam,
Gita Lovusa & Dian Mardi
Comments on: "[Undangan Menulis] Pendidikan Seks untuk Anak dan Remaja" (35)
wah…diam2 menghanyutkan nih… hmmm
ikuuuutttt….*halah senengannya ikut2an aja*mb Dian …kutunggu dirimu besok pagi ya …jadi kan ?
hehehehe…. monggo nulis mbak Ikke… 😉
hayooo, ikutan… ;)Siip. Insya Allah jadi mbak Shanti… 😉
hayooo… pada ikutaaann.tolong bantu sebarin undangan ini yaa 🙂
Hwaah sayang belum punya anak hihihi
ngga apa2, yan. kan punya ponakan. bisa korek2 info dari mamanya 🙂
Begitu ya? ^^ ntar aku tanya-tanya dulu deh mbak ^^
makin kompak nih mbak Gita & mbak Dian… Sukses yaaaa.. 🙂
yaaak, sesi interview dimulai… 😉
amiin…ditunggu kisahnya ya Mas Ari… 😉 Mas Ari wajib ngirim naskah… hihihihihi
hehe… ijin link ya mbak dian…
silakan mas Ari.. terimakasih banyak 😉
terimakasih infonya……salam
loh tadi kusudah koment???? kok ndak ada yah….
Kalau pengalaman saya yang nanya ke orang tua gimana, Mbak?
menarik nii..moga bisa ikutan..:)
nulis ga nulis ga nulisemm bingung heheheh…lihat ntar dech bun..SABUDI (sastra budaya indonesia)mari kita jaga bersama!
Kerennnnnnnnnnn :-)Bravo Gita, Bravo Mba Dian 😀
Mbak Laras, terimakasih juga… ditunggu tulisannya yaaaMas Fauzi, silakan mas.Bunda Icha, monggo lho mbak, pasti banyak kisah dari Icha… ;)Mas Mus, hayooo jangan ragu-ragu.. ;)Mbak Ima, tengkyu mbak… doakan yaaa, dan kami berharap Mbak Ima nulis juga… 😉
ikut ah…pengalaman sama murid boleh kan?
wah anak2 umi belum pernah tanya yg macam2 nih ukh.. jd belum punya pengalaman pribadi dlm hal pendidikan sex utk anak…. nunggu hasil lombanya ajalah… buat referensi kalau besok2 ditanya seputar masalah itu…
ikut jawab…pengalaman sama murid boleh, mbak 🙂
Ummu Azzam, hehehe kalau idenya sudah datang jangan ragu2 untuk nulis yaaaa… 😉
Topik yg menarik. Waktu anakku 3 tahun pernah nanya, bayi datangnya dari mana. Aku jawab dari perut. Untungnya anak itu merasa puas dengan jawabanku dan sampai sekarang usia 6 tahun belum nanya-nanya lagi.
ditunggu tulisannya ya Mbak Widi… 😉
ikutan baca infonya…trima kasih…
terimakasih, mohon berkenan untuk menyebarkan info ini… 😉
Dear Temans,Mari menulis… Tuliskan pengalaman berkesan seputar sex education bersama putra-putrinya… Kami menunggu kisah dari teman-teman… 😉
hmm menarik neh, coba sih aku inget-inget pernah nggak adik n keponakan di rumah nanyain tentang seputar sex.
siip… ditunggu yaaaa…. 😉
Ikut nungguin hasilnya aja gimana? Hehehe….(rasanya belum pernah dicurhati dengan serius masalah ini oleh teman/saudara yang sudah punya anak)
terimakasih yah….mba 🙂
yah udah telat dong mba :-(*lemes lirik kalender*lagi jarang online nih 😦
Mbak Wahidaaaaa, 1 juli lak jik suweeeeeee… hihihihi makanya, sudahlah jgn jedukin kepala ke panci sambil ngunyah cabe kriting… huehehehe… tulisannya wis tak simpan yaaa? makasiiih…